Palembang:
Mengantisipasi terbatasnya kamar hotel, panitia Sea Games menyiapkan beberapa kapal laut yang ‘disulap’ menjadi tempat menginap.
Alih-alih menjadi tempat tidur yang menyenangkan, ternyata justru kapal dimaksud tak memuaskan. Terutama fasilitasnya.
Akibatnya, puluhan wasit dari beberapa cabang olahraga meninggalkan Kapal Lambelu yang disiapkan panitia..
Kapal milik PT Pelni yang digunakan untuk menampung wasit SEA Games, sebagai antisipasi panitia untuk mengganti fasilitas kamar hotel yang kurang.
Benni Refid, wasit Internasional Sepak Takraw, Kamis (10/11) di Palembang mengaku mereka kesulitan untuk Mandi Cuci dan Kakus (MCK).
"Kami itu yang butuh MCK, tetapi di kapal ini fasilitas itu masih kurang, sehingga kita selalu rebutan," ujar Benni.
Dituturkannya saat ini sudah ada beberapa cabang yang meninggalkan seperti Biliar, Catur dan termasuk juga Sepak Takraw.
"Ruangnya sangat kecil kita ditampung 1 kamar enam orang sehingga sulit untuk menghilangkan kepenatan setelah bertugas," tuturnya.
Benni mengatakan untuk wasit sepak takraw, mereka telah sepakat untuk mencari penginapan atau rumah kontrak.
"Kami telah sepakat untuk mencari rumah kontrakan, kalau panitia tidak tanggung, kita tidak tahu yang penting kita pindah. Nanti soal biaya, belakangan," tegasnya.
Kapal Lambelu ini berkapasitas 2518 orang, diperuntukan para wasit SEA Games lebih kurang 400 orang. Dalam kapal ini terdapat juga resto.
Kapal ini bersandar di Dermaga PT Pertamina Plaju Palembang atau sekitar 5 km dari komplek Olahraga Jakabaring.Selain itu, ada dua kapal lagi yang juga digunakan sebagai hotel. Yakni Kapal roro Tunas Wisesa 03 milik Artha Graha, dan Kapal milik TNI, KRI Tanjung Nusanive 973. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih