Kamis, 24 November 2011

Pasca Sea Games, Rumput Stadion Jakabaring Rusak



Petugas membuka triplek bekas kanvas elektrik yang digunakan saat pembukaan dan penutupan Sea Games XXVI. Akibat ditutup tripleks selama lebih kurang 30 hari, rumput Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang pun rusak.  


Palembang:

Pembukaan dan penutupan Sea Games XXVI yang mengambil tempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang telah membuat rumput stadion tersebut mengalami kerusakan.
Untuk pemulihannya, pihak pengelola stadion telah mengajukan biaya sebesar Rp 200 juta. Nilai ini setara dengan bonus emas bagi atlet Indonesia yang menyumbang emas.
Koodinator pengelola Stadion Fikri menyatakan bahwa dengan kondisi kerusakan yang dialami, dibutuhkan waktu sedikitnya tiga bulan agar rumput tersebut bisa pulih seperti sedia kala.

Pemantauan, kemarin petugas masih membuka triplek bekas elekt rik kanvas yang digunakan saat pembukaan dan penutupan Sea Games. Rumput jenis zoyzia matrella tampak kuning dan sebagian lagian tak terlihat lagi. Hanya menyisakan tanah. “Namun akarnya masih, sehingga masih dapat dipulihkan,” tambah Fikri.
Kalau tidak digunakan, pemulihan paling tidak membutuhkan waktu minimal tiga bulan. Dengan demikian, SFC yang dijadwalkan menggunakan lapangan ini Jumat (25/11) dipastikan belum memungkinkan.
“Sekarang saja, triplek belum selesai dibuka. Kalaupun selesai, sia yang menjamin lapangan bersih dari paku-paku bekas pemasangan triplek. Karenanya, saya meragukan kalau dalam waktu dekat ini lapangan bisa digunakan oleh SFC,” tambah Fikri.
Soal biaya, menurut Fikri kalau dihitung harga rumput Zoyla Matrella yang mencapai Rp 200 ribu per meter, sementara luas lapangan paling tidak 8000 meter persegi, dikalikan saja. Makanya, diajukan biaya sebesar Rp 200 juta untuk pemulihan lapangan ini ke Inasoc, Namun sampai sekarang belum ada titik terangnya,” ujarnya.
 Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin memastikan Sriwijaya FC tidak bisa menggelar pertandingan di stadion tersebut, hingga minggu kedua Desember 2011.
"Informasinya begitu. Itu merupakan risiko  menjadi tuan rumah pembukaan dan penutupan SEA Games. Sriwijaya FC memaklumi itu," ujarnya.

Namun kata Hendri, Sriwijaya FC berharap Inasoc menepati janjinya untuk memperbaiki rumput di stadion tersebut. Pihaknya sudah meminta Sekretaris PT SOM untuk berkomunikasi dan membantu membongkar papan penutup rumput lapangan.

Ditambahkan Hendri, untuk sementara pihaknya akan mencari alternatif lapangan untuk menghadapi pertandingan perdana pada 7 Desember mendatang, saat Sriwijaya FC menjamu Persib Banding
Manajemen SFC berharap, Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (InaSOC) dapat segera merealisasikan rencana untuk memperbaiki lapangan rumput itu. Dia pun menjanjikan, manajemen SFC akan siap memberikan bantuan.

"Manajemen klub telah mengutus Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid untuk langsung berkomunikasi dengan pengelola stadion. Jika perlu menurunkan personel, untuk membantu membongkar papan penutup rumput lapangan," kata dia.

Sementara itu Faisal Mursid mengatakan, dari hasil komunikasi dengan pihak pengelola GSJ, rumput di Jakabaring bisa segera diperbaiki, karena prinsipnya rumput bisa cepat tumbuh asalkan akarnya tidak mati. (sir)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih