Jumat, 18 November 2011

Menggeluti Panjat Tebing Sejak SMP



Palembang:
Menciptakan prestasi gemilang  tidaklah mudah. Yulianto Abudzar telah membuktikannya. Di dunia panjat tebing, dia telah melakoninya sejak duduk di bangku SMP. Saat itu, di kampungnya di Gresik, ada Klub Swelagiri, Semen Gresik.
Dari sana, putra keempat dari pasangan Budi Purwanto dan Hermien Elzalala, mengenal dan menggeluti dunia panjat tebing. Sampai di SMA pun, di kotanya tersebut pemuda kelahiran 30 Juli 1985 ini masih menekuni hobinya.
Sampai saat ini, setelah beberapa tahun menamatkan SMA dia pun makin ‘lengket’. Meski tak melanjutkan kuliah,  Yulianto focus pada hobinya yang telah menggiringnya menciptakan berbagai prestasi. Berbagai ajang panjat tebing diikutinya, mulai PON, Pra Pon, maupu invitas nasioal dan internasional. Sampai Sea Games XXVI, dia pun mampu menyumbangkan emas.
“Sebenarn ya tegang sih mas. Makanya memang harus tekun latihan  dan konsentrasi,” ujarnya membuka resep agar bisa sukses. Hasilnya, di cabang panjat tebing, nomor Speed Track Men, Yulianto membukukan  waktu 8.65. Jauh lebijh cepat dibanding Phan Thanh Nhien dari Vietnam yang menyelesaikan tracknya  dalam waktu 11.37, dan Choo Weng Khit Adriel yang punya catatan waktu 11.38.
Hadiah maupun bonus yang didapat akan digunakan untuk persiapan masa depan. “Umur tak selamanya muda, tenagan tak selalu kuat. Karenanya, harus punya bekal dan persiapan agar bisa tetap eksis hingga tua. Dengan catatan, dunia panjat memanjat tetap digeluti. Raanya memang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata ketika berada di track bagaikan laba-laba,” ujarnya serius. (sir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih