Kamis, 10 November 2011

Rezeki di Balik Modo-Modi

Palembang:
Penyelenggaraan Sea Games XXVI di Palembang membawa berkah tersendiri bagi 200 pasang remaja yang mengenakan badut modo-modi.
Selama 21 hari, 20 hari pelaksanaan Sea Games plus 1 H-1, Dani dan Bobbi bisa meraup rezeki. Lumayan, nlainya mencapai Rp 200.000/hari. Meski untuk itu, harus mandi keringat dalam pakaian badut ala Modo-Modi, maskot Sea Games XXVI.
Dani, remaja pengangguran ini mengaku berterima kasih sekali. Dengan uang honor itu, nantinya tentu banyak yang bisa saya perbuat. “Namun di luar itu, yang paling penting telah berpartisipasi aktif dalam even yang belum tentu seumur hidup saya akan terulang kembali di Sumsel,” ujarnya ketika ditemui Kamis (10/11).
Dani sendiri ditemui H-1 sedang beristirahat usai makan siang di venue Aquatic. Topeng bagia mukanya dilepas sehingga bisa bernapas lega. Sementara pakaian badut bagian bawah tidak dilepas karena sangat repot dari jika harus mengenakannya kembali.
Mengenakan pakaian badut, tentu tidaklah mudah. Apalagi, itu harus dilakoni dari pagi hingga malam hari.
Hal sama diakui olehBobi, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Palembang, rekan Dani. Baginya,selama Sea Games dia tidak rugi kalaupun harus bolos kuliah. “Ilmu itu kan bukan hanya di bangku kuliah. Pengalaman pun bisa men jadi ilmu yang tak didapat di ruang kuliah. Termasuk menjadi badut ini,” ujarnya polos.
Dani dan Bobi bukanlah satu-satunya pasangan Modo-Modi. Selama pelaksanaan Sea Games di Palembang, disiapkan 200 pasangan yang ditempatkan di semua venue, termasuk di lokasi opening-closing, Stadion Gelora Jaka Baring.
Di beberapa titik di Kompleks Jakabaring Sport City memang pasangan badut modo-midi dengan mudah ditemukan. Bukan hanya atlet dan ofisial, bahkan terkadang perangkat pertandinganseperti wasit terlihat berfoto bersama sang badut.
Bahkan, petugas keamanan pun tidak sedikit yang memilih berfose dengan pasangan mascot Sea Games XXVI tersebut. Sayang, wajah asli sang badut tak terdokumentasi. Kalau mau lihat wajah aslinya, tunggu saja saat mereka istirahat. Ternyata, meskipun modo-modi itu dimaksudkan pasangan berbeda jenis kelamin, sang badut semuanya remaja laki-laki. (sh/muhamad nasir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih