Rabu, 23 November 2011

Cabor Palembang Lampaui Target


Palembang:
Cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Palembang mampu melebihi target Program Indonesia Emas (Prima). Dari 67 medali emas yang diharapkan dari cabang-cabang di Ibu Kota Sumatera Selatan tersebut, ternyata mereka mampu menyumbangkan 84 medali emas.
Meskipun, medali-medali emas itu didapatkan bukan dari cabor utama seperti bola voli, polo air, menembak, dan gulat yang dipertandingkan pada Olimpiade dan Asian Games. Perolehan emas itu datang dari cabor yang merupakan usulan dari tuan rumah, yang kurang menjadi andalan kontingen lain.

Seperti cabor sepatu roda yang ditargetkan delapan emas ternyata mampu disapu bersih semua medali yang diperebutkan sebanyak 12 emas. Atau soft tenis yang juga sapu bersih atas tujuh medali emas yang diperebutkan.

Begitu pula cabor panjat tebing yang ditargetkan hanya lima emas justru terealisasi sembilan emas. Indonesia hanya menyisakan satu emas bagi Thailand di nomor boulder.

Hanya, cabor utama, yakni atletik mampu meraih 13 medali emas dari target sembilan emas.

Ketua KONI/KOI dan Inasoc Rita Subowo mengakui, memang banyak emas yang didapat atletatlet Indonesia bukan dari cabor utama. “Anggaplah ini bentuk subsidi silang.
Karena kami kehilangan dua emas pada cabor voli, polo air, serta cabor utama yang tidak mencapai target,” katanya.

Disayangkan voli indoor dan polo air tak mampu meraih emas. Padahal, dua cabor itu dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games. Justru pada cabor ini kami hanya meraih tiga perak dan satu perunggu,” sebut Rita.

Dari renang, dari 38 medali emas yang diperebutkan Indonesia kebagian enam emas. Namun ini telah menggambarkan bahwa para atlet telah berjuang. Hanya, peserta lain mungkin bisa lebih baik.

Meski demikian, prestasi yang diraih sangat dihargai. Karenanya bonus disiapkan tidak hanya bagi atlet, tetapi juga untuk pelatih.

Diakuinya, ada juga cabor utama yang gagal menjaga konsistensi menyumbangkan emas sesuai target. Seperti cabor gulat. Dari lima emas yang ditargetkan, mereka hanya mendapat empat emas. Begitu juga cabor biliar, dari dua emas yang dibebani, hanya mendapat satu emas.

Wakil Ketua Prima Posko Kontingen Indonesia di Palembang Soni Santoso mengakui hal yang sama. “Dari sofbol dan aquatik tetap dapat, tapi tidak mencapai target. Saya pikir hasil ini baik, tapi untuk cabor utama yang dipertandingkan dunia harus tetap diperhatikan,” sambungnya.


Kekhawatiran menghantui Indonesia seandainya cabor
-cabor yang dipertandingkan pada SEA Games XXVI seperti catur, bridge, panjat tebing, soft tenis, tidak lagi dimasukkan dalam SEA Games XXVII Myanmar 2013. Sebab, bisa jadi Myanmar akan melakukan lobi untuk memasukkan cabor usulan mereka terlebih dulu.(sir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih