Rabu, 23 November 2011

Terima Kasih, dan Mohon Maaf




PALEMBANG - Ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan turut berduka cita disampaikan masing-masing Wapres Boediono, Ketua KONI/KOI dan Inasoc Rita Subowo, serta Menpora Andi Mallarangeng. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan pada penutupan SEA Games XXVI/2011 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (22/11) malam.
Ucapan terima kasih disampaikan ketiganya kepada semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi, baik dari Indonesia maupun negara-negara peserta SEA Games 2011. Pesta olahraga Asia Tenggara ini dilaksanakan selama 11 hari sejak tanggal 11, bulan 11, dan tahun 2011.




Pujian dan terima kasih serupa juga disampaikan Wapres Boediono dalam upacara penutupan tadi malam. “Khusus kepada kontingen Indonesia, selamat atas juara umum. Kita semua sangat bangga kepada Anda semua. Kemudian, kepada masyarakat Sumsel dan Jakarta, saya ucapkan terima kasih telah memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah pesta olahraga ini,” ucap Boediono.

Wapres menyatakan, meski api di kaldron yang telah menyala 12 hari akan padam sebagai pertanda pesta telah usai, api yang telah menyala di dada setiap atlet diharapkan tidak padam.
“Api itulah yang mengingatkan dan menghangatkan persahabatan Asia Tenggara,” ujar Boediono. Dia menambahkan, ketika semua atlet telah mengeluarkan kemampuan terbaik dan pertandingan dilangsungkan dengan adil, menang atau kalah mereka tetap akan pulang dengan kepala tegak.
Lebih lengkap, ucapan terima kasih disampaikan Menpora, “Terima kasih kepada tukang batu, pedagang, tukang becak, pengemudi angkot, polisi, tentara, panitia, dan atlet. Juga kepada pemerintah daerah, kepada semua yang telah mendukung. Tanpa bantuan dan dukungan semua pihak, mustahil event terbesar di Asia tenggara ini bisa sukses. Terutama bagi prestasi Indonesia yang menjadi juara umum.” Andi Mallarangeng menyatakan rasa syukurnya bahwa SEA Games 2011 telah selesai dan berjalan sukses.
Sebelumnya, Rita Subowo juga menyampaikan terima kasih sekaligus mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia menjadi juara umum SEA Games XXVI yang diselenggarakan di Palembang dan Jakarta.
Ketua Indonesia SEA Games Organizing Committee (Inasoc) itu menyatakan bahwa meski pesta sudah berakhir, akan selalu diingat masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf atas penyelenggaraan SEA Games yang mungkin belum memuaskan.
Upacara penutupan yang dimulai pukul 19.10 WIB tadi malam tidak kalah megah dengan upacara pembukaan. Aksi pertama yang memukau penonton adalah pertunjukan kembang api selama kurang lebih dua menit untuk mengawali rangkaian acara. Hujan yang mengguyur selama 30 menit sejak acara dimulai tidak mengurangi kemeriahan upacara penutupan tadi malam.




Sempat Diragukan

Kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games 2011 sempat diragukan. Sebab, mendekati pelaksanaan, sejumlah venue masih dalam proses penyelesaian. Kasus korupsi dalam pembangunan wisma atlet juga memperkeruh suasana persiapan SEA Games kali ini.
Kucuran dana APBN 2011 senilai Rp 516 miliar plus anggaran ekstra melalui APBN-P 2011 senilai Rp 518 miliar yang digelontorkan pemerintah membuat roda pelaksanaan SEA Games 2011 berjalan tepat waktu.
Di sisi prestasi, pencapaian yang diraih atlet-atlet Indonesia pun sangat membanggakan. Dari 42 cabang olahraga yang dilombakan, kontingen mengoleksi total 476 medali dari 1.807 keping yang diperebutkan.
Rinciannya, 182 medali emas, 151 perak, dan 143 perunggu. Indonesia mengungguli Thailand yang meraih 109 emas, 100 perak, dan 120 perunggu. Vietnam di peringkat tiga dengan 96 emas, 92 perak, dan 81 perunggu.
Sejumlah atlet Indonesia mencatat prestasi fenomenal. Catat saja sprinter Franklin Ramses Burumi dan I Gede Siman Sudartawa yang masing-masing menyumbang empat medali emas di cabang atletik dan renang.
Lalu ada atlet lari jarak jauh Triyaningsih yang menyumbangkan tiga dari 13 medali emas yang diperoleh cabang atletik. Triyaningsih menjadi yang terbaik di nomor 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton. Juga petenis Christopher Rungkat yang mengamankan tiga medali emas dari nomor tunggal putra, beregu putra, dan tunggal putra perseorangan.

Pembalap Uyun Muzizah menyabet tiga emas dan satu perunggu di lintasan balap sepeda. Juga ada atlet muda yang langsung bersinar pada penampilan perdana SEA Games, pemanah Erwina Safitri yang berusia 18 tahun berhasil merebut tiga keping medali emas. Kegagalan Indonesia meraih medali di beberapa cabang tak mengurangi kejayaan sebagai juara umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih