Selasa, 08 November 2011

Kompleks JSC Diresmikan, Jelmakan Senayan di Luar Jawa


*Di Era Tiga Gubernur



Palembang:

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dijadwalkan meresmikan kompleks Jakabaring Sport City (JSC) yang memilki venue-venue berstandar internasional  untuk SEA Games XXVI, Kamis (10/11) di Palembang. Kompleks  ini akan dinobatkan menjadi kompleks olahraga termegah di Indonesia.

Senayan, sebagai pusat olahraga di Indonesia, kini seakan hadir di luar Jawa. Dan Sumsel, sebagai tuan rumah sekaligus tempat opening-closing Sea Games menjadi pilihannya ‘mendarat’.

Kesuksesan ini tak lepas dari tangan dingin plus kenekatan tiga gubernur Sumsel. Yakni, H Rosihan Arsyad, H Syahrial Oesman, dan H Alex Noerdin.  
Keberadaan JSC ini tak lepas dari Sumsel sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI tahun 2004.
Menjadi tuan rumah PON di luar Jawa, tak lepas dari tangan dingin Gubernur Sumatera Selatan (1998-2003) Rosihan Arsyad, yang pada 1999 nekat mencalonkan provinsinya ke KONI. Dan  ketika PON terlaksana 2004, Syahrial Oesman menjabat sebagai Gubernur Sumsel.
Sumatera Selatan ketika itu miskin fasilitas olahraga yang pantas untuk lomba multievents seukuran PON. Tidak terbayangkan di provinsi itu akan dibangun infrastruktur olahraga, mengingat APBD Provinsi Sumatera Selatan ketika itu pun cuma Rp 400 miliar, jauh dari cukup untuk membangun sarana dan prasarana untuk 43 cabang yang dilombakan.
Namun, ternyata Stadion Gelora Sriwijaya (kompleks olahraga Jakabaring) yang berkapasitas 40.000 penonton dapat dibangun dengan anggaran "murah meriah", yakni Rp 98 miliar. 
Stadion Gelora Sriwijaya (juga disebut Stadion Jakabaring) adalah stadion multifungsi terbesar ketiga di Indonesia setelah Stadion Bung Karno dan Stadion Palaran. Terletak di Palembang, Indonesia, stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik yang bertaraf internasional.
Kebanyakan, stadion ini difungsikan untuk tempat penyelenggaraan pertandingan-pertandingan sepak bola. Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektar ini dapat memuat hingga 36.000 - 40.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Stadion ini beralamat di Jalan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang.

Pasca PON, keberadaan Stadion termanfaatkan secara optimal berkat inisiatif Gubernur Syharil Oesman yang meng-takeover Persijatim dan mengubah namanya menjadi Sriwijaya Football Club (SFC) yang kemudian juha menorehkan prestasi fenomenal, sebagai double winner dengan mengawinkan juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia. Lalu dua kali menyandang gelar Juara Copa. Meskipun memang, ada beberapa venue yang kemudian terkesan tak termanfaatkan maksimal.
Setelah PON, Sumsel memang kemudian mewarisi berbagai sarana olahraga yang sebelumnya tidak terpikirkan bakal ada dan tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Kini untuk pelaksanaan  SEA Games XXVI mendatang, kompleks olahraga Jakabaring yang luasnya 325 hektare telah berskala internasional, dipastikan  jauh lebih canggih dibanding bentuk awalnya. Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mampu meyakinkan Presiden SBY agar mempercayakan Sumsel sebagai tuan rumah Sea Games bersama DKI sekaligus opening dan closing.

Kepercayaan SBY itu yang kemudian mengakibatkan adanya penambahan pembangunan sejumlah venue baru untuk penyelenggaraan 19 cabang olahraga di 13 area. Bahkan Bank Sumsel Babel juga membangun gedung kantor pusat setinggi 17 lantai di kawasan itu, yang juga akan menjadi lokasi International Broadcast Centre.

Stadion Atletik Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan akan menerima sertifikat International Association of Athletics Federations (IAAF) sebagai fasilitas olahraga berstandar internasional pada 9 November 2011 ini, kata Ketua Panitia Pelaksana SEA Games XXVI Atletik, Sri Hartuti Merdiko.

"Artinya, venue atletik sudah memenuhi syarat untuk menggelar SEA Games XXVI, dengan mengantongi sertifikat IAAF sebelum pelaksanaan," kata Sri Hartuti
.

Jakabaring
memang kini sudah menjadi alternatif pusat kegiatan olahraga nasional dan internasional selain Senayan, di Jakarta, apalagi kalau di sana dikembangkan sebagai pusat sport science, ini sebuah positioning yang jitu. Sumatera Selatan boleh dijadikan contoh bagaimana merencanakan pembangunan kompleks olahraga yang cukup komprehensif.
Begitu juga ada venue aquatic, pentaque, tenis, menembak, senam, panjat tebing, ski air, dan panjat tebing, serta bisball dan softball. Serta dilengkapi wisma atlet.
 Menpora AndiMalarangeng  di sela-sela kunjungannya meninjau pembangunan Venue Sea Games menyatakan, Indonesia memang butuh Senayan-Senayan baru. Untuk maju, Senayan itu harus tersebar di seluruh Indonesia. (sh/muhamad Nasir)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar dan tanggapan Anda, terima kasih